AKREL Dorong Terobosan Pakan Ikan Mandiri, Diseminasi Riset Inovasi Biomassa Lokal

Bagikan
By Admin - RealNewsBengkulu.Com 19 Nov 2025, 23:36:21 WIB Kabupaten Rejang Lebong
AKREL Dorong Terobosan Pakan Ikan Mandiri, Diseminasi Riset Inovasi Biomassa Lokal

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong – Upaya memperkuat riset terapan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat kembali ditegaskan Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL). Melalui gelaran Diseminasi Riset Katalisator Berdikari, AKREL memperkenalkan inovasi pakan ikan mandiri berbahan biomassa lokal yang dinilai menjadi solusi strategis bagi sektor budidaya perikanan di daerah.

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Syakila, Rabu (19/11/25) tersebut, menarik perhatian lebih dari 30 peserta dari berbagai unsur—mulai perguruan tinggi, perangkat daerah, instansi teknis, tenaga pendidik hingga penyuluh perikanan. Keragaman peserta menjadi sinyal kuat bahwa pengembangan perikanan berkelanjutan kini menjadi kebutuhan mendesak di Rejang Lebong dan Bengkulu.

Dalam riset bertajuk “Pemanfaatan Limbah Biomassa Lokal untuk Produksi Pakan Ikan Mandiri” menjadi pembahasan paling menonjol. Dimana Penelitian kolaboratif antara AKREL, Politeknik Raflesia, dan Universitas Bengkulu menghasilkan dua terobosan utama yakni, Formulasi pakan ikan ekonomis berbahan limbah lokal yang tetap memenuhi standar nutrisi dan Purwarupa mesin pencetak pakan mandiri, yang memungkinkan kelompok pembudidaya memproduksi pakan sendiri.

Ketua Tim Peneliti Katalisator Berdikari, Muhammad Subhan Hamka, SPi, MSi, menjelaskan bahwa riset ini dirancang untuk mempercepat pemecahan persoalan di lapangan.

“Dampaknya ganda. Pembudidaya bisa menekan biaya produksi, sementara limbah pertanian dan peternakan dapat dikelola lebih bijak. Teknologi ini juga memastikan adanya transfer pengetahuan ke masyarakat,” jelasnya. 

Ia menambahkan, keberhasilan riset didukung oleh Dit. Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, BAPPERIDA Provinsi Bengkulu, serta pendanaan LPDP. Dalam waktu dekat, tim akan turun langsung mendampingi kelompok budidaya, menyusun modul pelatihan, hingga menjajaki kerja sama dengan pelaku industri untuk pengembangan skala lebih besar.

Sementara itu, dari sisi perencanaan kebijakan, Dr. Rahmi Wati, SE, MM dari BAPPERIDA Provinsi Bengkulu menegaskan bahwa temuan Katalisator Berdikari mendukung RPJMD yang memprioritaskan sektor pertanian dan perikanan sebagai pilar pembangunan daerah.

Sementara Akbar Abdurrahman Mahfudz, SSi, MSc dari Universitas Bengkulu menekankan pentingnya memastikan riset tidak berhenti di meja akademik.

“Riset terapan harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Tanpa implementasi, manfaatnya tidak optimal,” ujarnya.

Disisi lain, Direktur AKREL, Kiky Nurfitri Sari, SP, MSi, memandang kegiatan ini sebagai momentum untuk menunjukkan peran nyata kampus AKREL dalam menjawab tantangan pembangunan daerah, dimana dosen bukan hanya peneliti tetap menjadi agen perubahan untuk daerah..

“Katalisator Berdikari bukan hanya melahirkan ide, tetapi solusi. Dosen dan peneliti AKREL adalah agen perubahan yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” jelas Direktur. 

Ia menekankan bahwa AKREL akan terus mendorong lahirnya inovasi di sektor pertanian, peternakan, lingkungan, hingga kewirausahaan—bidang yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat.

Dukungan terhadap inovasi pakan ikan ini juga datang dari kalangan pendidikan kejuruan. Nobrayana Harun, SPt, guru SMKN 3 Rejang Lebong, mengusulkan pengembangan riset ke arah produksi ikan organik.

“Seperti ayam herbal yang kini digemari, konsep ikan organik bisa meningkatkan nilai jual sekaligus mengedukasi masyarakat soal pangan sehat,” ungkapnya.

Selain akademisi dan peneliti, diseminasi ini juga dihadiri perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Bappeda, Dispora, Disdikbud, cabang dinas pendidikan provinsi, penyuluh BRPPUPP Palembang, hingga guru dari dua SMK kejuruan. 

“Diseminasi hanyalah awal. Kami siap melakukan pendampingan intensif, monitoring, pelatihan, dan membuka ruang kerja sama industri demi keberlanjutan teknologi ini.” tutupnya. (Rls)

 

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment