Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Kejaksaan Negeri (Kejari) Rejang Lebong menghimbau kepada Kontraktor beserta Konsultan Pengawas pada Proyek Pembangunan Startegis tahun 2024 di kabupaten Rejang Lebong untuk bekerja maksimal dalam pengerjaan tanpa ada kong kalikong. 

Hal tersebut diungkapkan Kajari Rejang Lebong, Fransisco Tarigan SH MH didampingi Kasi Intelijen Kejari Rejang Lebong, Hendra Mubarok, SH saat Penandatanganan Pakta Integritas antara Dinas PUPR - PKP Rejang Lebong, Kontraktor beserta Konsultan Pengawas pada Proyek Pembangunan Startegis di kabupaten Rejang Lebong yang digelar di aula pertemuan Kejaksaan Negeri Rejang Lebong, Kamis (03/10/24) Siang. 

" Penandatanganan Pakta Integritas ini menandakan bahwa Kejaksaan Negeri Rejang Lebong mendampingi proses pembangunan beberapa proyek strategis tahun anggaran 2024 di Rejang Lebong, kita berharap penyedia dapat bekerjasama dengan baik, bekerja maksimal jangan sampai ada kong kalikong," jelasnya. 

Pembangunan proyek strategis daerah, sambungnya berdasarkan surat Bupati Rejang Lebong dan mayoritas proyeknya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, sehingga kegiatan tersebut nantinya akan menjadi simbol daerah. 

" kalau pekerjaan tidak maksimal maka pasti akan mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, sehingga kita himbau untuk bekerja sesuai aturan, tepat waktu dan tepat guna sehingga masyarakat Rejang Lebong dapat memanfaatkan bangunan yang telah di bangun nantinya, namun jika kedepannya ditemukan ada indikasi tindak pidana dalam pekerjaan tersebut, maka kita akan memutus pendamping dan kita tindak lanjuti ke bidang Pidana Khusus (Pidsus)," tambahnya. 

Sekedar diketahui, terdapat 3 proyek strategis yang akan didampingi pihak Kejaksaan Negeri Rejang Lebong, meliputi proyek lanjutan Pembangunan Jalan Lubuk Kembang, Curup Utara - Pagar Gunung, Bermani Ulu Raya dengan pagu anggaran berkisar Rp. 4 Milyar, proyek atas Jembatan Lubuk Alai - Palembang Kecik SBI, dengan pagu anggaran Rp. 11 Milyar dan peningkatan beberapa jalan di kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya dengan anggaran sebesar Rp. 10 Milyar. (Red)