



Ketua DPW Kibar Nasional : Perangi Covid 19, Dengan Permudah Pelaku UMKM Untuk Menjaga Kestabilan E

Onenewsbengkulu.com | Bengkulu – Ketua DPW ( Dewan Pimpinan Wilayah ) Kibar Nasional ( Kerja Independen Bersama Rakyat Nasional ) Provinsi Bengkulu, MJ. Anton Hilman, SE, Senin ( 30 / 3 / 2020 ), pukul 12.00 Wib, mengatakan jika saat ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu perlu mengantisipasi dampak wabah Virus Corona (Covid-19) terhadap perekonomian Bengkulu dengan cara membantu serta mendorong kemudahan berusaha bagi kalangan pelaku UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Provinsi Bengkulu dan tingkat Daerah.
Tujuannya agar Pelaku usaha UMKM mampu bertahan terhadap krisis atau turbulensi ekonomi.Tak hanya itu saja, sambungnya, dengan mengutamakan ketersedian lapangan pekerjaan dan pangan masyarakat Bengkulu terkait kebijakan pemerintah akan Social Distancing, sangat membuat masyarakat takut untuk beraktifitas diluar rumah.
“selain kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat juga harus dijaga, dengan kepastian memberikan lapangan pekerjaan agar konsumsi masyarakat bisa terjaga dengan baik” katanya.
Disisi lain, sambungnya, Ia juga mengingatkan, jika dampak Covid -19 ini bakal membuat perekonomi Bengkulu menjadi melambat, kenaikan sembako mulai mahal dan langka dipasaran. Untuk itu, Pemerintah wajib memperhatikan dan melalukan pemantauan secara langsung ke sektor ekonomi masyarakat terkait jumlah pasokan sembako dan ketersedian stok selama upaya penuntasan Covid 19 ini.
" Kita harapkan pemerintah baik Provinsi dan Daerah dapat memperhatikan pasokan kebutuhan masyarakat sehari - hari sebagai langkah dalam mengantisipasi hal - hal yang tak diinginkan. Sehingga, ancaman Disrupsi pasokan kebutuhan pangan masyarakat tidak akan terjadi kedepan," tegasnya.
Sejauh ini, paparnya, kita berharap reaksi cepat penanganan di bidang ekonomi dapat dilakukan pemerintah kedepan. Jika tidak, maka perekonomian Provinsi Bengkulu akan betul - betul mengalami perlambatan atau penurunan yang signifikan.
“hal ini perlu disikapi dengan baik. Jika tidak kita akan mengalami kesulitan. Dimana, ditahun 2019 lalu ekonomi Provinsi Bengkulu mencapai 4,96 persen, kemudian, melambat dibandingkan ditahun 2018 mencapai 4,99 persen dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi lapangan usaha akomodasi ( penyediaan makan dan minum) 10,10 persen. dilanjutkan dengan jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,73 persen, sedangkan disisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai LNPRT ( Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-profit pelayanan rumah tangga) diangka 8,83 persen” terangnya. ( Esa ).