Menyukseskan Program Ketahanan Pangan Di Kabupaten Rejang Lebong

Bagikan
By Admin - RealNewsBengkulu.Com 26 Agu 2025, 22:51:31 WIB Kabupaten Rejang Lebong
Menyukseskan Program Ketahanan Pangan Di Kabupaten Rejang Lebong

Gambar : Panen raya jagung di lahan binaan Polres Rejang Lebong


 

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Program ketahanan pangan nasional saat ini tengah menjadi program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di mana semua stakeholder yang terlibat berjibaku untuk menyukseskannya dalam upaya menuju swasembada pangan nasional.

Ketahanan pangan sendiri memiliki arti terpenuhinya semua kebutuhan akan bahan pangan di suatu daerah baik itu berupa beras, jagung, umbi-umbian, sagu dan lainnya, oleh masyarakat suatu daerah. 

Salah satu institusi yang mengambil peranan untuk menyukseskan program ketahanan pangan ini ialah Polres Rejang Lebong, Bengkulu, dengan menggulirkan program penanaman jagung di 156 desa/kelurahan tersebar dalam 15 kecamatan.

Polri sendiri merupakan institusi yang memiliki tupoksi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, kemudian memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. 

Tidak kalah penting lagi, Polri juga bertugas melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat maupun pemerintah, serta menyelenggarakan kegiatan yang menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. 

Bertanam jagung 

Program ketahanan pangan yang digerakkan Polres Rejang Lebong dan jajaran untuk mendukung program nasional di wilayah itu ialah dengan menanam jagung, program ini menyasar 156 desa/kelurahan, dengan target satu desa/satu kelurahan satu hektare kebun jagung.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Florentus Situngkir, S.IK menjelaskan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, pihaknya telah mencanangkan program penanaman jagung dengan konsep satu desa/kelurahan satu hektare.

Penanaman jagung dengan konsep satu desa/kelurahan terdapat satu hektare tanaman jagung ini, maka di Rejang Lebong nantinya akan terdapat 156 hektare tanaman jagung sesuai dengan jumlah desa/kelurahan di wilayah itu.

Program ketahanan pangan melalui penanaman jagung yang dilaksanakan Polres Rejang Lebong dan jajaran ini sebagai langkah konkret mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut dia, program penanaman jagung itu sendiri merupakan bentuk sinergi antara pihak kepolisian dengan pemerintah daerah, karena lahan yang ditanami adalah lahan milik Polri maupun lahan pemerintah daerah yang tidak dimanfaatkan, sedangkan bibitnya juga berasal dari dinas pertanian setempat.

"Program penanaman jagung ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan lokal berbasis desa/kelurahan. Polres Rejang Lebong telah memulai program ini bersama masyarakat dan perangkat desa/kelurahan di beberapa kecamatan," terangnya.

Dia berharap 156 desa/kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong dapat menyiapkan lahan minimal satu hektare untuk ditanami jagung oleh personel kepolisian (Bhabinkamtibmas) bersama masyarakat masing-masing desa/kelurahan.

Sejauh ini program ketahanan pangan berupa penanaman jagung oleh Polres Rejang Lebong dan jajaran sudah dilakukan di atas lahan seluas 50 hektare, dengan rata-rata produksi jagung yang dihasilkan per hektare berkisar 5 hingga 8 ton.

Sebelumnya, pada 5 Juni 2025 lalu Bupati Rejang Lebong H Muhammad Fikri, SE, M.AP saat menghadiri panen raya jagung yang diinisiasi Polres Rejang Lebong di lahan milik BPP Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara, menyatakan dukungannya secara penuh terhadap program yang digagas jajaran Polres Rejang Lebong itu.

Menurut Bupati Muhammad Fikri, kolaborasi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan merupakan kunci dalam membangun kekuatan pangan dan ekonomi masyarakat desa sehingga akan memperkuat bangsa dari kemungkinan ancaman yang akan timbul dari dalam maupun luar.

Lomba Ketahanan Pangan 

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah guna menyukseskan program ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan nasional tahun 2026. Terobosan terbaru dilakukan Pemprov Bengkulu bersama Polda Bengkulu dan jajaran, ialah dengan melaunching "Lomba Ketahanan Pangan Satu Desa Satu Hektare".

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono, S.IK, M.Si dalam pengarahannya saat melaunching lomba ketahanan pangan satu desa satu hektare melalui Zoom Meeting 25 Agustus 2025, di mana untuk Kabupaten Rejang Lebong dipusatkan lahan Pertanian Bumdes Kahuripan Dusun I Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.

Dalam arahannya Kapolda Bengkulu mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan sinergi antara Polri, pemerintah daerah, TNI, serta kelompok tani dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional di wilayah itu. 

"Kegiatan penanaman jagung ini merupakan bagian dari upaya nyata Polri dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Pada kegiatan ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya adalah ketahanan pangan," kata Irjen Pol Mardiyono. 

Dia berharap agar program ketahanan pangan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

Selain itu dia juga mengharapkan, agar program ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk pemanfaatan lahan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan.

Kemudian untuk penilaian dalam lomba ketahanan pangan ini, dirinya mewanti-wanti tim penilaian agar dilakukan secara objektif sehingga kompetisi ini bukan tentang panen bersama melainkan suatu kegiatan kerja sama antar pemerintah dan masyarakat dapat berjalan baik serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak.

Sedangkan Gubernur Bengkulu H Helmi Hasan, SE memberikan penghargaan dan apresiasi kepada petani yang telah bekerja keras, serta pihak-pihak lain seperti Polri, Kementerian Pertanian, dan pemerintah daerah yang berkolaborasi dalam program tersebut. 

"Memastikan program ini memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani melalui berbagai dukungan dan inovasi, termasuk kepastian pasar dan harga yang lebih baik," kata Gubernur Helmi Hasan. 

Gubernur menilai, program ini bukan hanya tentang menanam jagung tetapi juga tentang menciptakan peluang peningkatan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu dia mengajak agar momen ini menjadi awal dari pertanian yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

"Ini bukan sekedar perlombaan dalam ketahanan pangan melainkan salah satu wujud pemerintah dalam mendukung program Presiden RI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

Cetak Sawah Baru

Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong Rejang Lebong pada tahun 2025 ini mendapat bantuan program cetak sawah baru seluas 1.075 hektare tersebar di wilayah Kecamatan Kota Padang, Sindang Beliti Ilir dan Padang Ulak Tanding.

Bupati Rejang Lebong H Muhammad Fikri saat peluncuran program cetak sawah baru di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, pada 9 Agustus 2025 lalu menyatakan dirinya bertekat untuk mengembalikan kejayaan daerah itu sebagai lumbung padi di Provinsi Bengkulu.

Program cetak sawah baru yang dibiayai oleh Kementerian Pertanian itu sendiri diberikan ke Provinsi Bengkulu seluas 2.200 hektare, dan untuk Kabupaten Rejang Lebong mendapatkan seluas 1.075 hektare, sedangkan sisanya tersebar di Pulau Enggano (Kabupaten Bengkulu Utara) dan Kabupaten Seluma.

"Untuk Kabupaten Rejang Lebong mendapatkan kuota program Cetak Sawah Rakyat seluas 1.075 hektare, terbagi di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, seluas 604 hektare. Kemudian 471 hektare lagi tersebar di Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Kota Padang, di Desa Suka Merindu, Kecamatan Sindang Beliti Ilir serta di Desa Belumai II, Kecamatan Padang Ulak Tanding," jelas dia.

Penjelasan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Rosmala Dewi menyebutkan Kabupaten Rejang Lebong mendapat kuota cetak sawah paling luas, hal ini karena potensi lahannya di Rejang Lebong masih cukup luas.

Program cetak sawah baru ini dibiayai oleh APBN tahun 2025 dengan nilai lebih dari Rp50 miliar, di mana pelaksanaannya melalui Pemprov Bengkulu yang bekerja sama dengan TNI.

Program cetak sawah baru di luar luas baku sawah atau LBS, sehingga nantinya akan menambah luas lahan baku di Kabupaten Rejang Lebong yang saat ini baru 3.567,29 hektare, dan tentunya akan meningkatkan produksi beras di Kabupaten Rejang Lebong.

Menyukseskan program ketahanan pangan nasional merupakan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya bergantung dengan petani atau pemerintah saja, tetapi semua elemen masyarakat, bahu membahu menciptakan kembali Swasembada Pangan Nasional. (Red)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment