

Resmi Dilantik Bupati, Pengurus GOW Rejang Lebong Siap Bersinergi Bersama Pemerintah Daerah

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Bupati Rejang Lebong Fikri Thobari, SE.,MAP resmi melantik pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rejang Lebong masa Bhakti 2025 -2030, Senin (02/06/25) pagi.
Dalam pelantikan pengurus GOW dengan mengangkat tema " Bersama Gow Mewujudkan Perempuan Berdaya Untuk Rejang Lebong Bahagia dan Istimewa " tersebut, diharapkan pengurus GOW Rejang Lebong dapat bersinergi bersama Pemerintah Daerah untuk mengembalikan marwah kabupaten Rejang Lebong sebagai daerah pendidikan.
" Dalam sejarah, kabupaten Rejang Lebong merupakan kabupaten tertua di provinsi Bengkulu, dulu orang sekolah di Curup, marwah pendidikan parameternya adalah kota Curup, ini menjadi salah satu target Fikri-Hendri untuk mengembalikan marwah tersebut, maka dari itu kita harapkan doa dan dukungan dari seluruh pihak, salah satunya dukungan dari GOW," jelas Bupati Rejang Lebong, HM. Fikri Thobari, SE.,MAP dalam sambutannya.
Selain itu, sambungnya, peran serta pengurus GOW juga sangat dibutuhkan dalam melakukan edukasi dan pembinaan terhadap anak-anak dan perempuan di kabupaten Rejang Lebong untuk mencegah dan menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di kabupaten Rejang Lebong.
" Peren serta GOW sangat dibutuhkan untuk membantu melakukan edukasi dan pembinaan kepada anak anak dan perempuan sehingga kasus kasus yang telah terjadi yang menimpa anak dan perempuan di kabupaten Rejang Lebong tidak kembali terjadi lagi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum GOW kabupaten Rejang Lebong, dr Melka Novera Sari Hendri, Sp.N, menegaskan komitmen untuk menjadikan GOW sebagai kekuatan strategis perempuan dalam mendorong pembangunan daerah, pemberdayaan ekonomi, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Kami ingin GOW bukan hanya sebagai organisasi payung, tetapi sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat. Fokus kami mencakup pemberdayaan perempuan, penguatan UMKM, serta perlindungan terhadap kelompok rentan, terutama anak dan perempuan korban kekerasan,” tutupnya. (Red)