






Warga Desa Duku Ulu Keluhkan Jalan Hancur Diduga Akibat Aktivitas Tambang

Realnewsbengkulu.com || Rejang Lebong -- Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dapil IV meliputi Kabupaten Rejang Lebong - Lebong Arpantoni menggelar reses perdana dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat masa sidang ke-1 tahun sidang 2025, Rabu (27/02/25) siang.
Dalam reses yang digelar di 2 lokasi yakni Desa Perbo Kecamatan Curup Utara dan Desa Duku Ulu kecamatan Curup Timur tersebut disambut antusias masyarakat dengan berbagai keluhan dan aspirasi yang disampaikan.
" Alhamdulilah reses yang kita gelar bejalan lancar. Reses kali ini banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakat, baik dari sektor pertanian, bantuan kelompok tani, pembangunan infrastruktur hingga keluhan masyarakat terkait jalan trokon yang hancur diduga akibat aktivitas tambang yang berada di Desa Seguring dan Desa Duku Ilir," jelas Arpantoni.
Terkait jalan trokon yang rusak, sambungnya, setelah reses akan segera disampaikan di Pemerintahan Provinsi Bengkulu untuk dapat di lakukan pembangunan, mengingat jalan tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi. Namun terkait dengan pertambangan, beberapa waktu yang lalu, DPRD provinsi Bengkulu telah memanggil pihak terkait guna mempertanyakan perizinan pertambangan yang ada di kabupaten Rejang Lebong dan Lebong.
" Beberapa waktu lalu telah kita panggil pihak terkait untuk mempertanyakan prihal perizinan tambang di kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, namun sampai sekarang belum disampaikan jadi kita belum mengetahui apakah tambang di daerah trokon tersebut seluruhnya berizin atau tidak. Yang pasti karena ini sudah menjadi keluhan warga dan disampaikan saat reses dalam waktu dekat akan kembali kita panggil pihak terkait," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Desa Duku Ulu, Amarwan mengatakan, keluhan jalan hancur diduga akibat aktivitas tambang yang disampaikan oleh warga saat reses diharapkan jalan tersebut dapat diperbaiki, mengingat Desa Duku Ulu hanya mendapat dampak berupa jalan hancur.
" Untuk lokasi tambang memang tidak berada di Desa Duku Ulu, tapi Desa Duku Ulu menjadi perlintasan untuk jalan yang rusak lebih kurang sepanjang 1,5 KM. Masyarakat berharap jalan dapat di perbaiki, serta adanya timbal balik dari tambang untuk masyarakat seperti tenaga kerja dan CSR untuk masyarakat yang menjadi perlintasan," tutupnya. (Red)